Cari di Blog Ini

Wednesday, October 14, 2009

Batik Megamendung dari Cirebon

Nama : Indra Arianto
Kelas : XII IPS 2
E-mail : dra_united@yahoo.co.id

Motif megamendung yang digunakan oleh masyarakat Cirebon sebagai motif dasar batik sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia pecinta batik, begitu pula bagi masyarakat pecinta batik diluar negeri. bukti ketenaran motif megamendung berasal dari kota Cirebon pernah dijadikan cover sebuah buku batik terbitan luar negeri yang berjudul Batik Design karya Pepin Van Roojen bangsa Belanda. Sejarah timbulnya motif Megamendung yang diadopsi oleh masyarakat cirebon yang diambil dari berbagai macam buku dan literatur selalu mengarahpada sejarah kedatangan bangsa China yang datang ke wilayah Cirebon. Tercatat dengan jelas sejarah bahwa sunan Gunung Jati menikahi Ratu Ong Tien dari negeri China. beberapa benda seni dibawa dari negeri China diantaranya adalah keramik, piring, kain yang berhiasan bentuk awan. Bentuk aan dalam beragam budaya melambangkan dunia atas bilamana diambil dari paham Teolisme. Bentuk awan merupakan gambaran dunia luas bebas dan mempunyai makna Trasidental (ketuhanan). konsep mengenai awan ini juga berpengaruh kepada dunia kesinarupan Islam pada Abad 16yang digunakan oleh kaum sufiuntuk ungkapan dunia besar atau alam bebas.

Nilai-Nilai dasar dalam megamendung

Nilai-nilai dasar dalam seni apapun yang termasuk dalam seni batikmotif Megamendung bisa didekati dengan cara sebagai berikut:
a. Nilai penampilan (appearance) atau nilai wujud yang melahirkan benda seni. Nilai ini terdiri dari nilai bentuk dan nilai struktur. Nilai bentuk yang dilihat secara visual adalah motif megamendung dalam sebuah kain yang indah terlepas dari bahan penggunaan berupa kain katun dan kain sutra. Sementara dalam nilai struktur adalah dihasilkandari bentuk-bentuk yang disusun begitu rupa berdasarkan nilai esensial. Bentuk-bentuk tersebut berupa garis-garis lengkung yang disusun beraturan dan tidak terputus saling bertemu.

b. Nilai isi (conten) yang dapat terdiri atas nilai pengetahuan (kognisi), nilai rasa, instuisi atau alam bawah sadar manusia, nilai gagasan dan nilai pesan atau nilai hidup (values) yang dapat terdiri atas moral, nilai sosial, nilai religi, dsb.

Pada bentuk Megamendung bisa kita lihat garis Megamendung bisa kita garis lengkung yang beraturan secara teratur dari bentuk garis lengkung yang paling dalam (mengecil) kemudian melebar keluar (membesar) menunjukan gerak yang teratur harmonis. Bisa dikatakan bahwa garis lengkung yang beraturan ini membawa pesan moral dalam kehidupan manusia yang selalu berubah (naik turun). Kemudian berkembang keluar untuk mencari jati diri (belajar/menjalani kehidupan sosial agama)dan pada akhirnya membawa dirinya memasuki dunia baru menuju kembali kedalam penyatuan diri setelah melalui pasang surut (naik dan turun) pada akhirnya kembali ke asalnya (sunatullah). Sehingga bisa kita bentuk Megamendung selalu terbentuk dari lengkungan kecil yang bergerak membesar terus keluar dan pada akhirnya harus kembali lagi menjadi putaran kecil namun tidak boleh terputus. Terlepas dari makna filosifi bahwa Megamendung melambangkan kehidupan manusia secara utuh sehingga bentuknya harus menyatu. dilihat dari sisi produksi memang mengharuskan kalau bentuk garis lengkung megamendung harus bertemu pada satu titik lengkung berikutnya agar pada saat pemberian warna pada proses yang bertahap (dari warna muda ke warna tua) bisa lebih memudahkan

No comments:

Post a Comment

Untuk menempelkan Avatar ketik :a: atau :b: dst sampai :f: atau lihat disamping gambar.

Berilah komentar yang positif demi meningkatkan kreatifitas siswa / anak bangsa.